Pembicaraan mengenai cinta akan selalu aktual dan selalu
menarik, mengapa? Karena selama manusia hidup dan beraktifitas maka dia tidak
bisa dipisahkan dari cinta. Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, adakah
perbuatan kita yang tidak dilandasi dengan cinta?.
Ibnul Qayyim Rahimahullah menyatakan bahwa pangkal (mabda’)
dari seluruh aktivitas dan gerakan manusia adalah cinta (mahabbah) dan
keinginan (irodah). Cintalah yang mendorong dan mengarahkan manusia untuk
memilih jenis amal perbuatannya.
ADA APA DENGAN
CINTA !!!
Cinta adalah cinta, cinta tidak bisa didifinisikan, karena
semakin didifinisikan maka akan semakin jauh dari makna yang sebenarnya, karena
yang menjadi pembicaraan paling-paling seputar sebab-sebab, konsekwensi,
tanda-tanda, buahnya atau pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Hanya yang sudah
merasakannya saja yang tahu apa hakekat cinta itu tapi susah untuk di ungkapkan,
maka amat tepatlah perkataan seorang penyair :
لايعرفها إلامن ذاقها
"Tidak ada yang mengetahuinya kecuali bagi yang telah
merasakannya".
Cinta tidak selalu memberikan manfaat bagi manusia,
adakalanya cinta malah menjeremuskan manusia pada lubang kehinaan dan kenistaan
bahkan dia tidak bisa merasakan hakekat kenikmatan dari cinta tersebut dalam
hidupnya, malah menyebabkan pecinta terperosok dalam kesengsaraan dan
penderitaan yang tidak berkesudahan karena cintanya hanya didasari hal-hal yang
semu lagi fana dan dibangun diatas kedustaan itulah cinta palsu.
Cinta yang sejati adalah cinta yang terpuji dan bermanfaat.
Ia akan membawa pecinta kepada hakekat kenikmatan yang sebenarnya dan
memberikan manfaat bagi pecinta di dunia dan akherat.
Cinta adalah sesuatu yang fitri dalam hati manusia, ia
merupakan santapan hati dan kesenangan jiwa. Dengan materi-materi yang
terkandung didalamnya cinta akan memberikan bagi pelakunya: gairah hidup,
kelembutan, kasih sayang, kedekatan hati, kebahagiaan, suka cita, kesedihan,
kesusahan, rindu, kehilangan, menangis, tertawa, dan lain-lain yang serupa dan
inilah yang menjadikan hidup manusia menjadi lebih hidup.
Atas nama cinta, yang susah menjadi mudah, yang berat
menjadi ringan, lama menjadi cepat, jauh menjadi dekat, jelek menjadi indah,
dan yang cela menjadi baik. Bahkan dengan sepenuh hati ia akan menyerahkan diri
kepada yang di cintai sampai tidak menyisakan untuk dirinya sendiri :
حبٌك الشيئ يعمي و يصم ( رواه أبو داود و أحمد )
Artinya: “Cintamu kepada sesuatu akan membuatmu
buta dan tuli”. ( Hadits marfu` diriwayatkan oleh Abu Daud no. 4465, Imam Ahmad
no, 20705 ).
Jarir dalam syairnya berkata :
Tak
kulihat semua cela kekasih tercinta
Atau
sebagiannya jikalau aku sudah rela
Mata
yang ridha tak kan
melihat cela
Keburukan
selalu tampak bagi mata yang benci
Download Article, Clik In Here..............................